Pada tanggal 4 Juli 2017 kemarin Endless Computer secara resmi meluncurkan sistem operasi bernama Endless OS di Indonesia. Salah satu kelebihan dari sistem operasi ini adalah banyak aplikasi yang sudah terinstall secara default mulai dari aplikasi office sampai wikipedia dan itu semua bisa diakses tanpa memerlukan koneksi internet sehingga akan sangat cocok digunakan di wilayah yang sulit mendapatkan akses internet yang mumpuni.
Kebetulan saya sudah mencoba menggunakan Endless OS ini di laptop saya. OS ini saya install secara berdampingan dengan OS Windows 10 yang saya gunakan atau istilahnya dual-boot. Yang saya install di sini adalah versi basic dimana tidak banyak aplikasi yang sudah terinstall. Saya gunakan versi basic karena ukurannya hanya 1,9GB saja. Untuk versi penuh berbahasa Indonesia ukuran yang harus didownload yaitu sekitar 6,5GB. Untuk versi berbahasa inggris ukurannya mencapai 12GB. Nah apakah di versi basic ini Endless OS sudah dapat menggantikan OS Windows? Berikut ulasannya.
Kebetulan saya sudah mencoba menggunakan Endless OS ini di laptop saya. OS ini saya install secara berdampingan dengan OS Windows 10 yang saya gunakan atau istilahnya dual-boot. Yang saya install di sini adalah versi basic dimana tidak banyak aplikasi yang sudah terinstall. Saya gunakan versi basic karena ukurannya hanya 1,9GB saja. Untuk versi penuh berbahasa Indonesia ukuran yang harus didownload yaitu sekitar 6,5GB. Untuk versi berbahasa inggris ukurannya mencapai 12GB. Nah apakah di versi basic ini Endless OS sudah dapat menggantikan OS Windows? Berikut ulasannya.
1. Desain User Interface
Untuk user interface dari Endless OS jujur saja bagi penulis inilah kelebihan dari Endless OS. Dengan desain interface yang minimalis, akses ke aplikasi penting pun menjadi lebih cepat dengan tampilan ala android. Selain itu tampilannya juga menyejukan mata seperti halnya distro linux yang lainnya.
2. Multimedia
Untuk multimedia, penulis merasakan ketidaknyamanan pada Endless OS versi basic yang penulis install. Hal ini dikarenakan tidak adanya codec video sehingga penulis tidak bisa menonton film yang penulis koleksi. Untuk dapat memutar video penulis perlu membeli lisensi seharga $3. Tidak mahal sebenarnya hanya saja karena penulis tidak memiliki kartu kredit maka penulis kesulitan dalam melakukan pembayaran lisensinya tersebut. Alternatif yang mungkin bisa dicoba adalah mengunduh aplikasi VLC yang tersedia di Pusat Aplikasi Endless OS. Sementara untuk memutar musik penulis tidak menemui kendala apapun.
3. Waktu Booting
Untuk waktu booting dibandingkan dengan waktu booting OS Windows 10, Endless OS terasa lebih lambat. Mungkin ini dikarenakan penulis meng-install Endless OS secara dual-boot dengan Windows 10, tidak secara mandiri. Namun secara keseluruhan hal ini tidak mengganggu kenyamanan menggunakan Endless OS.
4. Dukungan Software
Untuk dukungan software, pengguna hanya bisa mengunduh aplikasi yang terdapat di Pusat Aplikasi. Walaupun begitu sudah banyak aplikasi yang tersedia khususnya untuk keperluan pendidikan seperti aplikasi untuk sumber materi pembelajaran dan juga ensiklopedia umum.
Bagaimana untuk keperluan kantoran? Perlu diketahui bahwa aplikasi office yang bisa digunakan di Linux adalah LibreOffice. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah bila anda membuat dokumen baru dan tidak melakukan editing pada dokumen yang dibuat di aplikasi Microsoft Office khususnya yang disimpan dengan format .docx. Begitu juga apabila anda membuat dokumen di LibreOffice bukan untuk dibagikan ke orang lain yang menggunakan Microsoft Office. Hal ini dikarenakan perbedaan format dokumen yang digunakan oleh kedua aplikasi office tersebut. Penjelasan lebih lanjut akan coba penulis ulas di potingan berikutnya.
5. Kesimpulan
Oke inilah kesimpulan penulis atas Endless OS. Secara garis besar OS ini bisa direkomendasikan untuk digunakan sebagai OS pengganti Windows bila akan digunakan untuk keperluan ringan seperti mengetik surat maupun belajar. Untuk multimedia kita bisa lansung memutar lagu tanpa masalah. Namun untuk video kita perlu membeli codec ataupun memasang aplikasi VLC yang sudah tersedia di pusat aplikasi.rti mengetik surat maupun belajar. Untuk multimedia kita bisa lansung memutar lagu tanpa masalah. Namun untuk video kita perlu membeli codec ataupun memasang aplikasi VLC yang sudah tersedia di pusat aplikasi.
Impresi Terhadap Endless OS
Reviewed by Muhammad Reyhan
on
July 26, 2017
Rating:

No comments: